Kamis, 04 Agustus 2011

Pengertian DHCP

Dynamic Host Configuration Protocol (DCHP) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.


Hal seperti ini, akan memudahkan kedua belah pihak. Baik itu client maupun sang admin dari jaringan tersebut. Mereka tidak perlu bertanya atau membertahukan IP secara keseluruhan. Karena IP akan diberikan langsung dari DHCP Server secara otomatis ketika komputer membutuhkan IP.

Cara Kerja DHCP

Cara kerja dari DHCP ini terdapat dua belah pihak yang terlibat, yaitu DHCP Server dan DHCP Client.
Yang dimaksudkan dengan DHCP Server adalah komputer yang mempunyai servis akan DHCP dimana setiap client akan diberikan informasi TCP/IP dan menyewakan IP ketika client merequestnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan DHCP Client adalah komputer yang menjalankan software DHCP yang dimana software tersebut berkomunikasi dengan DHCP untuk merequest IP.
DHCP Server memiliki sekumpulan IP yang diizinkan untuk diberikan kepada client yang disebut sebagai DHCP Pool. Client akan menyewa IP tersebut dengan waktu yang telah ditetapkan di DHCP Server. Jikala masa sewa IP tersebut habis, otomatis client akan meminta IP baru ke DHCP Server.
DHCP Client meminta IP kepada DHCP Server sebagai mana langkah berikut.
  1. DHCP Discover: DHCP Client akan menyebarkan request secara broadcast ke jaringan untuk mencari DHCP Server yang aktif.
  2. DHCP Poffer: Setelah DHCP Server menerima request, DHCP Server akan menawarkan IP kepada DHCP Client.
  3. DHCP Request: Maka DHCP Client akan meminta IP yang tersedia yang berada dalam DHCP Pool pada DHCP Server.
  4. DHCP Pack: DHCP Server akan merespon permintaan tersebut dan mengirimkan paket ackowledgment. Kemudian DHCP Server akan menetapkan juga sebuah alamat dan konfigurasi TCP/IP lainnya. kepada Client.
4 langkah diatas merupakan langkah – langkah yang dilakukan DHCP Client yang belum memiliki IP Address. Bagi yang sudah memiliki IP Address langkah yang dilakukan hanya langkah 3 dan 4 yang dilakukan atau tahap  Adderss Renewal. Proses permitaan IP baru kepada DHCP Server. IP yang telah kadaluarsa atau telah habis masa pakainya tersebut akan dimasukkan lagi oleh DHCP Server sebagai IP yang tersedia untuk client yang lainnya.
Dalam DHCP terdapat juga beberapa istilah yang menyangkut DHCP tersebut yaitu :
DHCP Scope : adalah sekumpulan alamat – alamat IP yang bisa disewa oleh DHCP Client. IP tersebut juga dapat dikonfigurasi oleh admin dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP Server. IP tersebut juga ditetapkan masa sewanya. Alamat IP yang telah disewakan kepada DHCP Client disimpan ke dalam database DHCP oleh DHCP Server. IP yang boleh diberikan harus diambil dari DHCP Pool.
DHCP Lease : adalah waktu lamanya penyewaan IP yang diberikan oleh DHCP Server ke DHCP Client.
DHCP Option : adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites